MAKALAH
PRINSIP PENANGANAN PLASENTA PREVIA
Guna
memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal &
Neonatal
Dosen
Pengampu: Farida Nur K. S.SiT
Disusun
oleh:
Desi Nurianti (140002)
AKADEMI
KEBIDANAN DUTA DHARMA
T.
A. 2015/2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Prinsip
Dasar Penangan Plasenta Previa” tepat pada waktunya.
Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal & Neonatal.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada:
1.
Ibu Sumami, SKM, M.Kes
selaku Direktur Akbid Duta Dharma.
2.
Ibu Farida Nur K. S.SiT selaku dosen
pembimbing.
3.
Orang tua kami yang
telah membantu secara moril maupun materi.
Beserta
teman-teman yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu. Semoga makalah ini
bermanfaat dalam pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu bagi pembacanya.
Kami menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna, baik dari segi
penyusunan, bahasa, ataupun penulisan. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen pembimbing guna
menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang
akan datang.
Pati, Februari
2016
Penuli
DAFTAR ISI
Halaman
Judul ....................................................................................................... 1
Kata
Pengantar ................................................................................................ ...... 2
Daftar
Isi ....... 3
BAB
I PENDAHULUAN............................................................................. 4
A. Latar
Belakang ........................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 5
C. Tujuan.......................................................................................... 5
D. Manfaat ....................................................................................... 5
BAB
II PEMBAHASAN................................................................................ 6
B. Prinsip Penanganan Dasar Plasenta Previa.................................. 6
C. Penilaian Awal Plasenta Previa.................................................... 7
D. Penilaian Klinik Plasenta Previa.................................................. 7
E. Sistem Rujukan Plasenta Previa................................................ 8
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 9
A. Keseimpulan................................................................................ 9
B. Saran
........................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA 10
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perdarahan pada kehamilan harus dianggap sebagai kelainan yang berbahaya.
Perdarahan pada kehamilan muda disebut sebagai abortus sedangkan perdarahan
pada kehamilan tua disebut perdarahan antepartum. Plasenta previa adalah
plasenta yang berimplementasi pada segmen bawah rahim dan menutupi sebagaian
atau seluruh ostium uteri internum. Angka kejadian plasenta previa adalah
0,4-,06% dari keseluruhan persalinan. Dengan penatalaksanaan dan perawatan
yang baik, mortalitas perinatal adalah
50 per 1000 kelahiran hidup.
Batas teoritis antara kehamilan muda dengan kahamilan tua adalah 22 minggu
mengingat kemungkinan hidup janin diluar uterus. Perdarahan antepartum biasanya
terbatas pada perdarahan jalan lahir setelah kehamilan 22 minggu dengan patologis
yang sama. Perdarahan pada saat kehamilan setelah 22 minggu biasanya lebih berbahaya
dan lebih banyak dari pada kehamilan sebelum 22 minggu. Oleh karena itu perlu
penanganan yang cukup berbeda. Perdarahan antepartum yang berbahaya umumnya
bersumber pada kelainan plasenta, sedangka perdarahan yang tidak bersumber pada
kelainan plasenta umpamanya pada kelainan serviks biasanya tidak seberapa
berbahaya.
Pada setiap perdarahan perdarahan antepartum pertama-tama harus selalu
dipikirkan bahwa hal itu bersumber pada kelainan plasenta. Perdarahan
antepartum yang bersumber dari kalainan plasenta yang secara klinis biasanya
tidak terlampau sukar untuk menentukannya ialahplasenta previa dan solusia
plasenta serta perdarahan yang belum jelas sumbernya. Perdaran antepartum
terjadi kira-kira 3 % dari semua persalinan yang terbagi atas plasenta previa,
solusio plasenta dan perdarahan yang belum jelas penyebabnya. Pada umumnya
penderita mengalami perdarahan pada kehamilan trimester ketiga, namun beberapa
penderita mengalami perdarahan sidiki-sedikit kemungkinanan tidak akan
tergesa-gesa datang untuk mendapatkan pertolongan karena disangka sebagai tanda
permulaan persalinan biasa. Baru setelah perdaran yang banyak, mereka datang
untuk mendapakan pertolongan.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian
plasenta previa ?
2.
Bagaimana
Prinsip penanganan dasar plasenta previa ?
3.
Bagaimana
penilaian awal plasenta previa ?
4.
Bagaimana
penilaian klinik plasenta previa ?
5.
Bagaimana sistem
rujukan plasenta previa ?
C.
Tujuan
Adapun tujuan umum dari makalah ini adalah untuk
mengetahui prinsip dasar penanganan plasenta previa
D.
Manfaat
1.
Bagi penulis
Dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dibangku
kuliah serta sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan penulis
2.
Bagi institusi
Dapat dijadikann referensi bagi institusi pendidikan
untuk menambah wawasan dalam prinsip penanganan asfiksia.
3.
Bagi petugas
kesehatan
Dapat dijadikan dasar untuk meningkatkan kemampuan
dalam melakukan pertolongan asfiksia, sehingga dapat mengurangi angka kematian
ibu.
4.
Bagi masyarakat
Sebagai informasi dan menambah pengetahuan bagi
masyarakat tentang kejadian plasenta previa pada ibu hamil.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Plasenta Previa
Plasenta
previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah uterus sehingga
dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir (Mochtar, 1998).
Penyebab secara pasti belum diketahui dengan jelas. Menurut pendapat
para ahli, penyebab plasenta previa yaitu :
Menurut Manuaba (1998), plasenta previa merupakan
implantasi di segmen bawah rahim dapat disebabkan oleh endometrium di fundus
uteri belum siap menerima implantasi, endometrium yang tipis sehingga
diperlukan perluasaan plasenta untuk mampu memberikan nutrisi pada janin.
Perdarahan berhubungan dengan adanya perkembangan segmen bawah uterus
pada trimester ketiga. Plasenta yang melekat pada area ini akan rusak akibat
ketidakmampuan segmen bawah rahim. Kemudian perdarahan akan terjadi akibat
ketidakmampuan segmen bawah rahim untuk berkonstruksi secara adekuat.
B.
Prisip Penangan Dasar
1.
Tidak dianjurkan
melakukan pemeriksaan dalam sebelum tersedia kesiapan untuk seksio sesarea.
2.
Perbaiki
kekurangan cairan/darah dengan infus cairan intravena (NaCl 0,9% atau
Ringer Laktat).
3.
Lakukan
penilaian jumlah perdarahan.
a.
Jika perdarahan
banyak dan berlangsung, persiapkan seksio sesarea tanpa memperhitungkan usia
kehamilan.
b.
Jika perdarahan
sedikit dan berhenti, dan janin hidup tetapi prematur, pertimbangkan terapi
ekspektatif.
C.
Penilaian awal
1.
Perdarahan yang
berwarna merah segar tampa alasan dan tampa rasa nyeri.
2.
Pemeriksaan
fisik bervariasi dari keadaan normal sampai syok, pemeriksaan tanda-tanda vital
: tekanan darah, nadi dan pernafasan juga bervariasi ada yang normal ada juga
yang tekanan darah menurun sedangkan nadi dan pernafasan meningkat, dan daerah
ujung menjadi dingin serta tampak anemis.
3.
Anamnesa
plasenta previa : terjadi perdarahan pada umur kehamilan 28 mingggu atau lebih
berlangsung tampa nyeri, dapat berulang dan tampa alasan dan terutama pada
multigravida.
D.
Penilaian
Klinik
1.
Palpasi abdomen
:
a.
Janib belum
cukup bulan
b.
Tinggi fundus
uteri sesuai umur kehamilan karena letak plasenta disegmen bawah rahim, maka
dapat di jumpai kelaianan letak janin dalam rahim.
c.
Djj bervariasi
dari normal sampai asfiksia dan kematian dalam rahim.
d.
Pemeriksaan
dalam dilakukan di atas meja operasi.
e.
Perdarahan yang
terjadi bisa banyak atau sedikit.
2.
Pada uterus
tidak teraba tegang atau keras
3.
Janin mungkin
masih hidup atau sudah mati, tergantung banyaknya perdarahan, sebagian besar
kasung janin masih hidup.
E.
Sistem Rujukan
Perdarahan pada kehamilan harus dianggap kelainan yang
berbahaya.Untuk kasus plasenta previa langsung dirujuk kerumah sakit, jika dari
bidan desa, bidan desa harus bekerja sama dengan pihak puskesmas.
Mekanisme
rujukan
1. Pada tingkat bida desa.
puskesmas pembantu dan puskesmas tenaga
kesehatan harus dapat menentukan tingkat kegawat daruratan kasus yang di temui
sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab.
2. Pemberian informasi pada pasien dan keluarga
3. Mengirim informasi pada tempat yang dituju.
4. Persiapan pasien
a.
Sebelum di kirim
keadaan umum pasien harus di perbaiki, keadaan umum harus di pertahankan selama
perjalanan untuk itu obat-obat yang diperlukan perlu disertakan.
b.
Surat rujukan.
c.
Bidan/perawat
harus mendampingi rujukan
5.
Pengiriman penderita
untuk
mempercepat sampai ketujuan di perlukan saranan transportasi.
Lengkapi BAKSOKUDA
1.
B (Bidan)
2.
A (Alat)
3.
K (Keluarga)
4.
S (Surat)
5.
O (Obat)
6.
K (Kendaraan)
7.
U (Uang)
8.
DA (Darah)
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Plasenta
previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah uterus
sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir (Mochtar,
1998).
Perdarahan pada kehamilan harus dianggap kelainan yang
berbahaya. Maka dari itu untuk setiap kasus perdarahan harus segara dirujuk
untuk mengedepankan kesehatann ibu dan menurunkan angka kematian ibu.
B.
Saran
Diharapkan untuk para pembaca dapat
memahami dan mengetahui apa pentingnya
penanganan Plasenta Previa. Selain itu, penulis berharap
untuk tenaga kesehatan dapat memahami dan mengerti dasar penangan plasenta previa
demi mengurangi angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).
DAFTAR PUSTAKA
Kedaruratan Kebidanan. 1996. Buku Ajar Untuk Program
Pendidikan Bidan “Perdarahan
Antepartum Buku II”. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar