Rabu, 02 Maret 2016

PRINSIP PENANGANAN PLASENTA PREVIA



MAKALAH
PRINSIP PENANGANAN PLASENTA PREVIA

Guna memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal & Neonatal
Dosen Pengampu: Farida Nur K. S.SiT
                                                                                                        






Disusun oleh:
Desi Nurianti      (140002)


                                                                                   
AKADEMI KEBIDANAN DUTA DHARMA
T. A. 2015/2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Prinsip Dasar Penangan Plasenta Previa” tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal & Neonatal. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada:
1.             Ibu Sumami, SKM, M.Kes selaku Direktur Akbid Duta Dharma.
2.             Ibu Farida Nur K. S.SiT selaku dosen pembimbing.
3.             Orang tua kami yang telah membantu secara moril maupun materi.
Beserta teman-teman yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu. Semoga makalah ini bermanfaat dalam pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu bagi pembacanya.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasa, ataupun penulisan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen pembimbing guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.

Pati,    Februari 2016

Penuli


DAFTAR ISI

Halaman Judul .......................................................................................................  1
Kata Pengantar ................................................................................................ ......  2
Daftar Isi                                                                                                           ....... 3
BAB   I        PENDAHULUAN............................................................................. 4
A.      Latar Belakang  ........................................................................... 4
B.       Rumusan Masalah ....................................................................... 5
C.       Tujuan.......................................................................................... 5
D.      Manfaat ....................................................................................... 5
BAB   II       PEMBAHASAN................................................................................ 6
A.      Pengertian Plasenta Previa........................................................... 6
B.       Prinsip Penanganan Dasar Plasenta Previa.................................. 6
C.       Penilaian Awal Plasenta Previa.................................................... 7
D.      Penilaian Klinik Plasenta Previa.................................................. 7
E.       Sistem Rujukan Plasenta Previa................................................    8
BAB   III     PENUTUP.......................................................................................... 9
A.      Keseimpulan................................................................................ 9
B.       Saran ........................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA                        10


BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Perdarahan pada kehamilan harus dianggap sebagai kelainan yang berbahaya. Perdarahan pada kehamilan muda disebut sebagai abortus sedangkan perdarahan pada kehamilan tua disebut perdarahan antepartum. Plasenta previa adalah plasenta yang berimplementasi pada segmen bawah rahim dan menutupi sebagaian atau seluruh ostium uteri internum. Angka kejadian plasenta previa adalah 0,4-,06% dari keseluruhan persalinan. Dengan penatalaksanaan dan perawatan yang  baik, mortalitas perinatal adalah 50 per 1000 kelahiran hidup.
Batas teoritis antara kehamilan muda dengan kahamilan tua adalah 22 minggu mengingat kemungkinan hidup janin diluar uterus. Perdarahan antepartum biasanya terbatas pada perdarahan jalan lahir setelah kehamilan 22 minggu dengan patologis yang sama. Perdarahan pada saat kehamilan setelah 22 minggu biasanya lebih berbahaya dan lebih banyak dari pada kehamilan sebelum 22 minggu. Oleh karena itu perlu penanganan yang cukup berbeda. Perdarahan antepartum yang berbahaya umumnya bersumber pada kelainan plasenta, sedangka perdarahan yang tidak bersumber pada kelainan plasenta umpamanya pada kelainan serviks biasanya tidak seberapa berbahaya.
Pada setiap perdarahan perdarahan antepartum pertama-tama harus selalu dipikirkan bahwa hal itu bersumber pada kelainan plasenta. Perdarahan antepartum yang bersumber dari kalainan plasenta yang secara klinis biasanya tidak terlampau sukar untuk menentukannya ialahplasenta previa dan solusia plasenta serta perdarahan yang belum jelas sumbernya. Perdaran antepartum terjadi kira-kira 3 % dari semua persalinan yang terbagi atas plasenta previa, solusio plasenta dan perdarahan yang belum jelas penyebabnya. Pada umumnya penderita mengalami perdarahan pada kehamilan trimester ketiga, namun beberapa penderita mengalami perdarahan sidiki-sedikit kemungkinanan tidak akan tergesa-gesa datang untuk mendapatkan pertolongan karena disangka sebagai tanda permulaan persalinan biasa. Baru setelah perdaran yang banyak, mereka datang untuk mendapakan pertolongan.   
B.            Rumusan Masalah
1.           Apa pengertian plasenta previa ?
2.           Bagaimana Prinsip penanganan dasar plasenta previa ?
3.           Bagaimana penilaian awal plasenta previa ?
4.           Bagaimana penilaian klinik plasenta previa ?
5.           Bagaimana sistem rujukan plasenta previa ?
C.           Tujuan
Adapun tujuan umum dari makalah ini adalah untuk mengetahui prinsip dasar penanganan plasenta previa
D.           Manfaat
1.    Bagi penulis
Dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dibangku kuliah serta sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan penulis
2.    Bagi institusi
Dapat dijadikann referensi bagi institusi pendidikan untuk menambah wawasan dalam prinsip penanganan asfiksia.
3.    Bagi petugas kesehatan
Dapat dijadikan dasar untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan pertolongan asfiksia, sehingga dapat mengurangi angka kematian ibu.
4.    Bagi masyarakat
Sebagai informasi dan menambah pengetahuan bagi masyarakat tentang kejadian plasenta previa pada ibu hamil.


BAB II
PEMBAHASAN
A.           Definisi Plasenta Previa
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir (Mochtar, 1998).
Penyebab secara pasti belum diketahui dengan jelas. Menurut pendapat para ahli, penyebab plasenta previa yaitu :
Menurut Manuaba (1998), plasenta previa merupakan implantasi di segmen bawah rahim dapat disebabkan oleh endometrium di fundus uteri belum siap menerima implantasi, endometrium yang tipis sehingga diperlukan perluasaan plasenta untuk mampu memberikan nutrisi pada janin.
Perdarahan berhubungan dengan adanya perkembangan segmen bawah uterus pada trimester ketiga. Plasenta yang melekat pada area ini akan rusak akibat ketidakmampuan segmen bawah rahim. Kemudian perdarahan akan terjadi akibat ketidakmampuan segmen bawah rahim untuk berkonstruksi secara adekuat.
B.            Prisip Penangan Dasar
1.        Tidak dianjurkan melakukan pemeriksaan dalam sebelum tersedia kesiapan untuk seksio sesarea.
2.        Perbaiki kekurangan cairan/darah dengan infus cairan intravena (NaCl 0,9% atau Ringer Laktat).
3.        Lakukan penilaian jumlah perdarahan.
a.              Jika perdarahan banyak dan berlangsung, persiapkan seksio sesarea tanpa memperhitungkan usia kehamilan.
b.             Jika perdarahan sedikit dan berhenti, dan janin hidup tetapi prematur, pertimbangkan terapi ekspektatif.

C.           Penilaian awal
1.                  Perdarahan yang berwarna merah segar tampa alasan dan tampa rasa nyeri.
2.                  Pemeriksaan fisik bervariasi dari keadaan normal sampai syok, pemeriksaan tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi dan pernafasan juga bervariasi ada yang normal ada juga yang tekanan darah menurun sedangkan nadi dan pernafasan meningkat, dan daerah ujung menjadi dingin serta tampak anemis.
3.                  Anamnesa plasenta previa : terjadi perdarahan pada umur kehamilan 28 mingggu atau lebih berlangsung tampa nyeri, dapat berulang dan tampa alasan dan terutama pada multigravida.
D.           Penilaian Klinik
1.             Palpasi abdomen :
a.             Janib belum cukup bulan
b.             Tinggi fundus uteri sesuai umur kehamilan karena letak plasenta disegmen bawah rahim, maka dapat di jumpai kelaianan letak janin dalam rahim.
c.             Djj bervariasi dari normal sampai asfiksia dan kematian dalam rahim.
d.            Pemeriksaan dalam dilakukan di atas meja operasi.
e.             Perdarahan yang terjadi bisa banyak atau sedikit.
2.             Pada uterus tidak teraba tegang atau keras
3.             Janin mungkin masih hidup atau sudah mati, tergantung banyaknya perdarahan, sebagian besar kasung janin masih hidup.



E.            Sistem Rujukan
Perdarahan pada kehamilan harus dianggap kelainan yang berbahaya.Untuk kasus plasenta previa langsung dirujuk kerumah sakit, jika dari bidan desa, bidan desa harus bekerja sama dengan pihak puskesmas.
Mekanisme rujukan
1.      Pada tingkat bida desa.
        puskesmas pembantu dan puskesmas tenaga kesehatan harus dapat menentukan tingkat kegawat daruratan kasus yang di temui sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab.
2.      Pemberian informasi pada pasien dan keluarga
3.      Mengirim informasi pada tempat yang dituju.
4.      Persiapan pasien
a.         Sebelum di kirim keadaan umum pasien harus di perbaiki, keadaan umum harus di pertahankan selama perjalanan untuk itu obat-obat yang diperlukan perlu disertakan.
b.         Surat rujukan.
c.         Bidan/perawat harus mendampingi rujukan
5.       Pengiriman penderita
untuk mempercepat sampai ketujuan di perlukan saranan transportasi.
Lengkapi BAKSOKUDA
1.      B (Bidan)
2.      A (Alat)
3.      K (Keluarga)
4.      S (Surat)
5.      O (Obat)
6.      K (Kendaraan)
7.      U (Uang)
8.      DA (Darah)

BAB III
PENUTUP
A.           Kesimpulan
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir (Mochtar, 1998).
Perdarahan pada kehamilan harus dianggap kelainan yang berbahaya. Maka dari itu untuk setiap kasus perdarahan harus segara dirujuk untuk mengedepankan kesehatann ibu dan menurunkan angka kematian ibu.
B.            Saran
Diharapkan untuk para pembaca dapat memahami dan mengetahui apa pentingnya penanganan Plasenta Previa. Selain itu, penulis berharap untuk tenaga kesehatan dapat memahami  dan mengerti dasar penangan plasenta previa demi mengurangi angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).


DAFTAR PUSTAKA

Kedaruratan Kebidanan. 1996. Buku Ajar Untuk Program Pendidikan BidanPerdarahan Antepartum Buku II”. Jakarta.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar